Multaqomedia.com - Ziarah kubur merupakan salah satu ritus umat islam yang kerap dilakukan untuk mengingatkan diri atas kematian.
Ziarah kubur seperti halnya berkunjung dan membersihkan pusara orang terdekat kita, guru dan lain sebagainya yang sudah mendahului kita. Berkunjung ke orang terdekat dan terkasih juga merupakan bentuk cinta dan rasa kemanusiaan.
Baca Juga: Semboyan Ala Bisa Karena Terbiasa Ala Santri: Model Pembelajaran BSI di Era Kurikulum Merdeka
Oleh sebab itu, ziarah kubur menjadi bentuk kecintaan kita kepada orang yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita.
Menyambut bulan ramadhan 2023, kerp kita jumpai di berbagai pemakaman penuh sesak dengan orang berziarah. Mereka melakukan ziarah kubur dengan maksud mengunjungi pendahulu mereka dan berdoa di sana.
Baca Juga: 7 Cara Mendidik Anak Menurut Islam, Tengok Yuk Bun
Sebab, mendoakan orang yang sudah meninggal merupakan di samping menjadi anjuran dari Nabi Muhammad, juga menjadi bentuk keringanan bagi yang sudah meninggal.
Nabi bersabda melalui hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, artinya adalah “Dulu aku melarang engkau ziarah kubur, sekarang lakukanlah, karena akan mengingatkan kalian tentang akhirat.”
Oleh sebab itu, ziarah kubur menjadi sangat penting untuk dilakukan, tidak hanya bersifat teologis, tetapi juga bernilai sosiologis.
Baca Juga: Renungan Kehidupan: Sudahkah Anda Berbuat Baik?
Ada beberapa langkah dalam ziarah kubur, yang paling sering kita dengar adalah sebagai berikut;
- Membaca salam, Assalamualaikum ya ahlal qabri
- Membaca Istighfar sebanyak 3 kali
- Membaca surat al-Fatihah 3 kali
- Membaca surat Al-Ihlas, Al-Falaq, dan An-Nas 3 Kali
- Membaca Surat Yasin
- Membaca doa keselamatan bagi leluhur atau pendahulu kita yang sedang kita ziarahi
Baca Juga: Pentingnya Semiotika Sastra; Refeklsi Pemikiran
Dari sini, kita dapat melihat bahwa ziarah kubur bukanlah satu hal yang tidak memiliki nilai kebaikan, tetapi juga membawa kesalingan, karena dengan saling mendoakan maka kita akan selalu dapat lindungan dari Allah.