Multaqomedia.com - Ogoh-ogoh merupakan sebuah tradisi unik yang berasal dari Bali, Indonesia. Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang dibuat dari bahan kayu atau bambu dan kertas yang dikembangkan oleh masyarakat Bali setiap tahunnya sebagai bagian dari perayaan Nyepi.
Nyepi adalah hari raya keagamaan Hindu yang dirayakan setiap tahun pada bulan Maret. Pada hari ini, umat Hindu di Bali melaksanakan tradisi diam total selama 24 jam.
Tidak boleh ada kegiatan apa pun di luar rumah dan tidak boleh ada cahaya yang dinyalakan selama periode ini.
Baca Juga: Nyepi dan Puasa Ramadhan, Gambaran Sebuah Perdamaian
Oleh karena itu, ogoh-ogoh dibuat untuk diparadekan pada malam sebelumnya untuk menolak roh jahat yang diyakini berkeliaran di sekitar Bali sebelum Nyepi dimulai.
Ogoh-ogoh biasanya dibuat dengan tampilan yang menakutkan, menggambarkan berbagai makhluk mitologi Hindu seperti raksasa, setan, dan binatang buas.
Setiap ogoh-ogoh biasanya dikelola oleh sebuah kelompok pemuda setempat yang berkompetisi untuk membuat ogoh-ogoh terbaik dan paling menakutkan.
Mereka sering menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membuat ogoh-ogoh ini dan memfokuskan diri pada detail seperti ekspresi wajah, rambut, dan tangan.
Baca Juga: Belajar Memahami Jalur itu Penting, Berikut Penjelasan dari Surat Yasin Ayat 40
Setelah selesai dibuat, ogoh-ogoh diparadekan di sekitar kota dan desa-desa dengan diiringi oleh musik dan tari-tarian.
Pada akhir parade, ogoh-ogoh biasanya dibakar untuk menandai akhir dari perayaan. Proses pembakaran ini juga dianggap sebagai simbol dari pembakaran sifat-sifat negatif yang ada dalam diri manusia.
Tradisi ogoh-ogoh memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat Bali memadukan kepercayaan agama dan budaya dengan cara yang unik.
Baca Juga: Sejarah dan Kurikulum Pesantren Lirboyo
Dalam bentuknya yang paling sederhana, ogoh-ogoh adalah patung kayu yang dibakar, namun dibalik itu terdapat nilai-nilai spiritual yang mendalam dan kegembiraan kolektif yang sangat kental.
