Multaqomedia.com - Perasaan ndak ada deh, yang sehat itu olahraga, kalau pacaran sich yang ada sakit-sakit melulu. Memang awalnya indah tapi Akhirnya menyakitkan. Bagaimana ndak sakit.
Ibarat kata orang yang pacaran tu. Anggap saja lelaki itu lebahnya dan wanita adalah bunganya. Jika si bunga itu menghasilkan sari-sari maka si lebah pun akan menghampirinya dan mengambilnya hingga sepuasnya, jika dia telah puas mengambilnya maka dia akan segera pergi meninggalkan si bunga itu.
Baca Juga: Renungan Kehidupan, Pentingnya Makna Keperawanan Bagi Perempuan
Jika suatu saat si bunga tersebut tidak menghasilkan sari-sari maka si lebah pun tak akan menghampiri kita lagi dan dia lebih memilih untuk berkelana mencari bunga yang dapat menghasilkan sari-sari.
Begitupun juga cinta yang pembenarannya melalui jalan pacaran. Dulu pertama kali cinta, wah si dia menggebu-gebu sekali untuk mengejar-ngejar seorang wanita yang ia cintai, setelah mendapatkan wanita tersebut perasaan itu menjadi berkurang, dan apabila sudah bosan dengan wanita tersebut karena ia anggap wanita itu bukan tipe kita, pokoknya dengan berbagai alasan berusaha untuk mencampakkan wanita tersebut, Akhirnya putus deh.
In the end, wanita tersebut akhirnya termewek mewek karena patah hati. Dan yang lebih bikin sakit hati si dia baru sehari mutusin besoknya sudah jalan dengan wanita lain.
Baca Juga: Renungan Kehidupan, Apakah Cintamu Benar-Benar Sejati?
Hehehe. Wah tambah nangis lagi tu wanita. Akhirnya ndak doyan makan, ndak doyan minum,(Laper, Laper dah), tidur pun tak nyenyak, setiap sholat berlinang air mata karena mengingat diputusin ama si dia, bukan karena ingat dosanya berpacaran yang telah ia lakukan.
Pacaran itu bikin sakit., sakit, sakit dan sakit.
Jika pacaran bisa bikin hati kita sakit,, kenapa masih banyak yang memilih jalan itu untuk pembenaran cinta? Padahal ada satu jalan dalam pembenaran cinta yang Allah ridhoi yaitu pernikahan, dimana kita jatuh bangun untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
Baca Juga: Renungan Kehidupan, Cintailah Apapun Karena Allah
Dimana sang isteri sedih, sang suami yang menghapuskan air mata dan dengan bijaksana memberikan solusi disetiap kesedihan. Kemudian jika sang suami mempunyai masalah, sang isteri membawa secangkir teh dengan penuh senyuman. Masih banyak contoh-contoh yang lain di indahnya pernikahan.
Jika ada yang halal, kenapa harus pilih yang haram..??
Jika ada pernikahan, kenapa harus memilih pacaran..?!