Romo Magnis Suseno: Filsafat dan Pendidikan yang Seharusnya Tidak Seperti Mengisi Botol Kosong

- Kamis, 29 Desember 2022 | 22:47 WIB
Romo Magnis Suseno (Multaqomedia.com)
Romo Magnis Suseno (Multaqomedia.com)

Multaqomedia.com - Dalam salah satu podcastnya Gita Wirjawan mengundang Romo Magnis Suseno dan membicaran ragam sejarah dan kebangsaan.

Dalam Akun You Tubenya, Gita Wirjawan mencoba membuka dengan pertanyaan kepada Romo Magnis Suseno terkait sejarahnya bisa sampai ke Indonesia.

Romo Magnis menceritakan bagaimana kedatangannya ke Indonesia pada tahun 1961. Ia juga menceritakan bagaiman ia mempelajari bahasa jawa, dari susunan kata sampai juga jenis konstruksi kalimat jawa dengan menggunakan seluruh energinya.

Baca Juga: Hati-Hati, Hindari Ini Saat Sedang Menuntut Ilmu

Ia menjelaskan seperti berjalan di trowongan yang gelap, lama sekali, sampai akhirnya rasanya ia keluar dari trowongan itu, lalu bisa sedikit berbahasa jawa.

Secara reflektif, ini menjadi keunikan rasa yang dialami seseorang asing dalam mempelajari dan menyesuaikan diri dengan wilayah luar yang ia tempati. Ketika di Boro Kulon Progo ia mengalami sesuatu yang menarik tentang bagaimana ia mempelajari bahasa jawa.

Baca Juga: Ingin Cepat Menghafal Sesuatu? Ini Tipsnya

Bahasa jawa memang bukan satu-satu bahasa di Nusantara. Tetapi bahasa jawa memiliki sesuatu yang menarik bagi Romo Magnis. Bahkan ia juga merasakan keterkaitan dari apa yang dipelajari di jawa dengan pendekatan filsafat yang ia tekuni.

Menurutnya, Filsafat jawa memang tidak bisa diperbandingkan, tetapi filsafat jawa memiliki keunikan yang mendalam, apalagi jika pembacaan dalam serat-serat sangat terbuka bagi siapapun.

Baca Juga: Fiqih Peradaban: Ushul Fiqih Relasi Agama dan Negara, Keamanan, Kesejahteraan dan Keluarga

Ia juga menjelaskan bagaiman Serat Dewa Ruci, Serta Wirid Hidayat Jati dan lain sebagainya memiliki kedalam batin yang luar biasa. Bahkan sangat bisa menjawab arti dan makna kehidupan.

Filsafat masih cukup kritis, untuk mengkritisi idiologi-idiologi, Dan menurut Romo Magnis "yang sulit dikritik adalah hal yang ada di Twitter, yang hanya dilemparkan begitu saja. Di mana hanya menyangkut pandangan saya dan harus dihargai, kalau bukan pandangan tentang kehidupan saya tidak menyangkut orang lain, silahkan saja."

Oleh sebab itu, kalau perihal hidup bersama atau kebersamaan namun tidak ada upaya kritis maka bahaya sekali, oleh sebab itu filsafat masih sangat kritis.

Baca Juga: Sesi Pertama Halaqah Fiqih Nasional: Dari Bahasan Kewarganegaraan sampai Perihal Poligami

Halaman:

Editor: Ahmad Dahri

Tags

Terkini

Pengertian Sholat Ied dan Jenis-Jenisnya

Sabtu, 22 April 2023 | 01:16 WIB

Tata Cara Sholat Idul Fitri, Yuk Simak

Jumat, 21 April 2023 | 17:18 WIB

Mengenang Semangat dari Pahlawan Perempuan Kartini

Jumat, 21 April 2023 | 05:29 WIB

Quote-Quote Ramadhan dari Hadist Nabi

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:06 WIB

Kisah Singkat Nabi Hud dan Kaum Ad

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:55 WIB

Terpopuler

X