Buku Puisi Esai Pasasti Para Penyaksi: Satu Pena Jawa Timur Bergerak di Bulan Puisi Esai Denny JA

- Senin, 2 Januari 2023 | 07:23 WIB
Akaha Taufan Aminudin (Multaqomedia.com)
Akaha Taufan Aminudin (Multaqomedia.com)

Oleh: Akaha Tufan Aminudin*

Jawa Timur, Multaqomedia.com - PERSATUAN PENULIS INDONESIA SATUPENA JAWA TIMUR BERGERAK PESAT ikut meramaikan Bulan Puisi Esai yang diselenggarakan pada Desember 2022. Karya puisi esai 10 penulis anggota SATUPENA ditambah satu puisi esai karya Koordinator Wilayah JAWA termuat dalam buku antologi yang akan diterbitkan Satupena Pusat dalam waktu dekat ini.

Ketua Umum SATUPENA Provinsi Jawa Timur Drs. Akaha Taufan Aminudin menyaksikan dan terlibat langsung, terpilih dalam buku antologi puisi esai khusus.

Mereka menulis puisi esai yang bertolak dari fakta sosial dan pernah diberitakan di media massa. Peristiwa yang menyentuh batin dan rasa kemanusiaan.

“Puisi esai yang mereka tulis beragam bentuknya. Namun, tetap mengacu pada kriteria puisi esai yang diberikan pelopornya, Denny JA,” ujarnya.

Baca Juga: Refleksi 2022-2023: Bahasa Para Wali adalah Bahasa Jawa

Puisi esai mereka, lanjut dia, ditulis bagaikan kisah atau cerita pendek. Ada tokoh, dialog, plot, dan konflik. Ada catatan kaki yang menunjukkan adanya fakta dan telah diberitakan di media massa kredibel.

Menurut Akaha Taufan Aminudin, yang sangat menggembirakan, dari 10 penulis terpilih itu, tidak semuanya senior. Bahkan ada generasi milenialnya, muda, dan cukup berbakat. Ada yang dosen, mahasiswa, wartawan, karyawan swasta, dan guru. Mereka menunjukkan potensinya sebagai penulis puisi esai..

Menurut Ketua Umum Satupena Pusat Denny JA, ada 13 provinsi yang terlibat dalam penulisan puisi esai. Kalau masing-masing provinsi ada 10 penulis, maka 130 orang plus para Ketua Satupena di 13 provinsi melahirkan 130 puisi esai.

“Ini jelas peristiwa yang menggembirakan dan layak dicatat,” katanya.

Denny JA bahwa dalam rangka Bulan Puisi Esai, Satupena Pusat akan memberikan penghargaan masing-masing satu juta rupiah untuk penulis puisi esai yang lolos kurasi

Program “Kakak Asuh” dalam penulisan puisi esai, bagi saya merupakan hal baru dan otentik dalam memasyarakatkan puisi esai. Program ini merupakan pengejawantahan dari semboyan puisi esai itu sendiri: Membawa Puisi ke Tengah Gelanggang.

Baca Juga: Artikel Sambung Kyai Agus Sunyoto, Jejak Dakwah Islam Cina di Nusantara II

Awalnya saya keder juga ketika ditunjuk sebagai “Kakak Asuh” yang harus memilih 10 orang dari beberapa wilayah di Indonesia untuk menjadi “Adik Asuh”, lalu melakukan pendampingan berupa sosialisasi tentang tata cara menulis puisi esai, dan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan. Yang saya khawatirkan, tidak mudah mencari 10 orang untuk bergabung, lebih-lebih untuk menjadi “murid” saya. Jelas Mbak Dhenok Kristianti Koordinator Wilayah JAWA.

Halaman:

Editor: Ahmad Dahri

Tags

Terkini

Pengertian Sholat Ied dan Jenis-Jenisnya

Sabtu, 22 April 2023 | 01:16 WIB

Tata Cara Sholat Idul Fitri, Yuk Simak

Jumat, 21 April 2023 | 17:18 WIB

Mengenang Semangat dari Pahlawan Perempuan Kartini

Jumat, 21 April 2023 | 05:29 WIB

Quote-Quote Ramadhan dari Hadist Nabi

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:06 WIB

Kisah Singkat Nabi Hud dan Kaum Ad

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:55 WIB

Terpopuler

X