MULTAQOMEDIA.COM - Wakil Bupati Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Hasan Basri, meminta maaf atas tindakannya yang memukul Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza pada Kamis (30/10/2025).
Peristiwa itu terjadi ketika Hasan meninjau dapur makan bergizi gratis di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Permohonan maaf disampaikan Hasan melalui video berdurasi 45 detik yang beredar di media sosial.
“Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya, terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza, menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Kampung Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng,” ujar Hasan dalam video tersebut.
“Dalam hal ini, saya selaku peribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf kepada keluarga dan SPPG yang ada di Kecamatan Trieng Gadeng. Demikian,” tambahnya.
BGN tempuh jalur hukum
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Hasan Basri ke Polres Pidie Jaya.
Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, menegaskan lembaganya tidak mentoleransi bentuk kekerasan apa pun terhadap pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” tegas Sony dalam keterangan tertulisnya.
Dari laporan yang diterima, tindakan pemukulan itu terjadi ketika Hasan melakukan kunjungan mendadak tanpa pemberitahuan. Kunjungan yang semestinya bersifat pembinaan justru diwarnai kekerasan fisik terhadap Kepala SPPG.
Wakil Ketua BGN, Nanik S Deyang, menambahkan, seluruh petugas di lapangan harus mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah.
“Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
BGN memastikan kegiatan Program Makan Bergizi Gratis di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah.
Sumber: kompas
                             
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Emosi karena Hotspot Dimatikan, Padahal Sudah Berikan Istri, Warga Siak Habisi Rekan Sendiri
Siswi SMA di Pesisir Selatan Melahirkan di Ruang Kelas, Ternyata Dihamili Sang Paman
Kasus Kekerasan Seksual di SMK Negeri 1 Bone: Guru PPPK & Siswa Diduga Setubuhi Siswi Berkedok Silat
Mabuk Saat Tugas, 3 Polisi di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Ini Kronologi Lengkapnya