Stasiun Hujan, Karya Sastra Taufiqurrahman W.R

- Kamis, 8 September 2022 | 21:55 WIB
Gus Fiq Taufiq Wr Hidayat (Multaqomedia.com)
Gus Fiq Taufiq Wr Hidayat (Multaqomedia.com)

Multaqomedia.com - Di bawah jembatan itu, sungai masih mengalir seperti dulu. Para penambang pasir berbahu legam. Suara aliran air masuk ke dalam telingaku, mengisahkan perjalanan kembara yang panjang dan melelahkan.

Dan seperti di dalam kedua lubuk matamu, kolam ikan yang bening. Pada halaman doa-doa, kuziarahi penyesalan. Kembang dan kupu, lagu dan rindu. Tapi sepi.

Maha derita yang baka.

Baca Juga: Puisi Gus Taufiq Wr. Hidayat, Pistol Kesepian

Di atas jembatan itu, sisa pertemuan masih biru. Dari balik jendela, bayangan memanjang. Lalu hilang. Sebelum akhirnya kembali datang. Bergantian.

Di antara kabut dan pertanyaan, entah keisengan demi keisengan. Di dalam hujan. Di dalam banjir yang menghanyutkan kulkas dan almari pakaian. Kucari namamu di antara ragu dan keluh.

Stasiun hujan.
Di rimbun diam.
Di lebat malam

Baca Juga: Puisi Rindu Telah Habis dan Lainnya, Karya Ayu Lestari

Di tempat lain, seseorang bercerita perihal percintaan di antara pohon-pohon yang mengering pada musim kemarau, jalan panjang yang bersih.

Umur berabad-abad, harapnya. Ah hati manusia, katanya. Melawan usia. Namun selalu dikalahkan kehilangan. Dan pergantian.

Dalam hutan waktu, sungai-sungai mengalir pelan, menghanyutkan pertanyaan-pertanyaan musim yang datang bersama semangka dan derita.

Tebing gelisah dan duka lara. Hujan menjelma kenangan. Segala air mata tak lagi bisa disamarkan. Seseorang tiba pada suatu hari yang entah.

Baca Juga: Puisi Esai Di Balik Lipatan Waktu, Dalam Lipatan Perut Yogyakarta

Di bawah rindang sebatang pohon mangga, mengingat sebab tanpa alamat. Hingga tiba senja hari. Kemudian petang membawanya pergi.

Halaman:

Editor: Ahmad Dahri

Tags

Terkini

Puisi Tiyani: Bundaku

Senin, 26 Desember 2022 | 11:04 WIB

Stasiun Hujan, Karya Sastra Taufiqurrahman W.R

Kamis, 8 September 2022 | 21:55 WIB

Puisi Rindu Telah Habis dan Lainnya, Karya Ayu Lestari

Jumat, 2 September 2022 | 13:01 WIB

Puisi-Puisi Ayu Lestari 'Luka Telak'

Selasa, 30 Agustus 2022 | 19:10 WIB

Puisi Ilham Aminulloh, Menyapamu Sekali Lagi

Senin, 29 Agustus 2022 | 19:05 WIB

Puisi Mustofa W Hasyim, Merdeka Adalah Bersaudara

Senin, 8 Agustus 2022 | 06:34 WIB

Puisi Gus Taufiq Wr. Hidayat, Pistol Kesepian

Rabu, 3 Agustus 2022 | 13:23 WIB

Puisi Tentang Perjumpaan, Kau Tengok Saja

Sabtu, 23 Juli 2022 | 10:27 WIB

Puisi Tentang Malam Penantian

Selasa, 19 Juli 2022 | 21:29 WIB

3 Puisi Gus Mus, Salah Satunya Tentang Ibu

Selasa, 19 Juli 2022 | 11:38 WIB

Puisi M. Nidhomuddin Tentang 'Sang Penuntun'

Senin, 18 Juli 2022 | 08:16 WIB

3 Puisi Tentang Sore Itu

Senin, 11 Juli 2022 | 07:25 WIB

Dua Sajak Muhammad Yasin tentang Penyesalan

Minggu, 3 Juli 2022 | 18:02 WIB

Puisi Murni Tiyana 'Merawat Ingatan'

Sabtu, 25 Juni 2022 | 16:19 WIB

Puisi Muhammad Yasin 'Bangkitlah Indonesiaku'

Minggu, 19 Juni 2022 | 20:16 WIB

Terpopuler

X