Langkah Trump itu membuat Netanyahu kehilangan kendali atas arah diplomasi dan narasi perang. Sumber pejabat Israel mengatakan, Netanyahu ingin menunda tanggapan resmi agar bisa terlebih dulu membahas langkah lanjutan dengan kabinet dan pejabat keamanan.
Namun situasi politik dalam negeri membuat posisi Netanyahu semakin sulit. Beberapa partai sayap kanan di koalisinya, yang selama ini mendukung operasi militer penuh di Gaza, menolak kemungkinan penghentian perang. Jika mereka menarik diri dari pemerintahan, koalisi Netanyahu bisa runtuh dan membuka jalan bagi oposisi membentuk pemerintahan baru.
Sementara itu, para pemimpin oposisi Israel mulai mendorong opsi pembentukan pemerintahan persatuan nasional sebagai langkah darurat untuk mengakhiri konflik.
Situasi ini menempatkan Netanyahu dalam posisi paling genting sepanjang karier politiknya, antara menuruti tekanan sekutu utama Amerika Serikat atau mempertahankan dukungan dari blok kanan yang menjadi fondasi kekuasaannya
Sumber: inews
Artikel Terkait
Geser Ellison, Pendiri Google Larry Page Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dijebloskan ke Penjara Usai Jalani Tahanan Rumah
48 WNI Ditangkap dalam Operasi Besar-besaran Online Scam di Myanmar
Trump Siap Tawarkan F-35 dan Ajak Arab Saudi Jalin Hubungan dengan Israel