Baru beberapa jam dilantik Presiden Prabowo Subianto, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dinilai telah melontarkan pernyataan kontroversial.
Dalam pernyataan perdananya usai dilantik, Purbaya menilai munculnya tuntutan 17 8 hanya disuarakan sebagian kecil rakyat yang merasa hidupnya terganggu.
Politikus PDIP Mohamad Guntur Romli nenilai Purbaya sangat arogan karena meremehkan aksi demonstrasi massa.
"Menkeu yang baru: Purbaya ini arogan sekali. Meremehkan aksi massa dgn mengatakan yg demo hidupnya terganggu karena masih kurang," kata utur Romli dikutip dari akun Facebook pribadinya, Selasa 9 September 2025.
Romli mengingatkan bahwa di negara-negara maju yang ekonominya bagus, juga ada aksi unjuk rasa.
"Karena demo itu protes pada panyelewengan," pungkas Guntur Romli.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum mempelajari secara detail isi tuntutan tersebut. Namun, ia menilai suara tuntutan 17 8 itu hanya datang dari kelompok kecil masyarakat
"Itu suara sebagian kecil rakyat kita, kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu hidupnya, masih kurang ya," kata Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 September 2025.
Meski begitu, Purbaya optimis keresahan itu akan mereda jika pemerintah berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
"Jika saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," kata Purbaya.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Setpres RI)
Artikel Terkait
Muhammad Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI yang Ancam Gorok Leher Pekerja Trans7 Ternyata Komisaris PT Transjakarta
Prabowo: Banyak Pejabat Lemah Iman, Hartanya Diperoleh dengan Mengorbankan Rakyat
Kejagung Hanya Pamerkan Tumpukan Uang Rp2 Triliun dari Total Sitaan Rp13 Triliun, Ada Apa?
Kronologi Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Berawal dari Laporan Aktivitas Mencurigakan