Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mencatat, selama 11 bulan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sudah dua kali "mengancam" Presiden Prabowo Subianto secara politik.
Menurut Said Didu, ancaman pertama terjadi pada 6 Juni 2025. Jokowi saat itu merespons soal pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka yang disuarakan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.
"Kata Jokowi: Pemilihan Presiden itu satu paket, maknanya: kalau mau jatuhkan anak saya, maka Prabowo juga harus jatuh," kata Said Didu dikutip dari akun X pribadinya, Senin 22 September 2025.
Berikutnya, kata Said Didu, ancaman kedua Jokowi disampaikan pada Jumat 19 September 2025.
"Jokowi perintahkan dukung Prabowo-Gibran dua periode, maknanya kalau Prabowo mau maju jadi Capres 2029 maka harus bersama anak saya (Gibran). Artinya, Jokowi kembali menantang kita semua," kata Said Didu.
Setelah memaksakan putra sulungnya menjadi wapres lewat perubahan konstitusi, kata Said Didu, Jokowi kembali memerintahkan relawannya untuk memaksa Prabowo itu untuk menjadikan anaknya sebagai cawapres pada Pilpres 2029.
"Demi menyelamatkan bangsa, sudah saatnya kita semua tidak diam menghadapi tantangan Nepal (Negarawan Palsu) tersebut," pungkas Said Didu.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi. (Foto: Istimewa)
Artikel Terkait
Viral Video Jokowi Tak Bisa Salam UGM, Netizen: Katanya Alumni...
Celingak-Celinguk, Jokowi Terlihat tidak Bisa Salam UGM
Habib Nabiel: Undang Artis Puluhan Juta Bisa, Ada Kiai Dikasih Uang Dibilang Mata Duitan!
Prabowo: Bangsa Indonesia Mudah Dibohongi, Kekayaan Banyak Diselewengkan