Viral, Sopir Bus SDIT Diduga Cabuli Siswi Kelas 1 SD: Celana Korban Dipelorotin lalu Memainkan Jari Telunjuknya

- Minggu, 02 November 2025 | 08:25 WIB
Viral, Sopir Bus SDIT Diduga Cabuli Siswi Kelas 1 SD: Celana Korban Dipelorotin lalu Memainkan Jari Telunjuknya


MULTAQOMEDIA.COM
- Seorang driver bus jemputan sekolah, dilaporkan ke polisi karena mencabuli siswi Kelas 1 SD, di Pandeglang, Banten.

Kasus ini pun viral usai diunggah di media sosial. Seperti terlihat di akun Instagram @ameeragladys25. 

"Jadi cerita dan kronologisnya begini. Anak saya sekolah di daerah Kadu Suluh, Menes, Pandeglang," katanya, dikutip Sabtu (1/11/2025).

Diceritakan, setiap hari, sang anak (7) diantar jemput dari rumah ke sekolah, hingga peristiwa itu terungkap, pada 10 Oktober 2025. 

"Anak saya kelas 1 SD, umur sekitar 7 tahun perempuan, tiap hari ke sekolah seragamnya pakai muslimah dan berjilbab," jelasnya. 

Seperti biasa, sepulang sekolah sang ibu menggantikan pakaian putrinya. Dirinya pun terkejut mendengar pengakuan putrinya itu.

"Anak saya bercerita, kalau Pak Adi (nama sopir jemputan yang biasa mengantar jemput anak saya) melorotin celana anak saya," katanya.

Tidak hanya itu, pelaku juga memainkan jari telunjuk tangan kirinya ke arah kemaluan gadis kecil itu sambil menyetir mobil.

Yang parahnya lagi, dia menghentikan mobilnya dan menyuruh gadis kecil itu tiduran di mobil, dan kembali melakukan aksi bejatnya. 

"Kira-kira kalau saya perkirakan, kejadian itu berlangsung antara 15-20 menit.. sekitar jam setengah 3, anak saya sampai rumah," jelasnya.

Kasus ini pun lalu dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. 

Menanggapi laporan dugaan pencabulan itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Widianto membenarkan. 

"Ya, pelakunya (diduga) sopir sekolah. Sudah ditindaklanjuti," katanya.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, diketahui siswi Kelas 1 SD itu sekolah di SDIT ICMA Pandeglang, Banten. 

Melalui akun media sosial Instagram miliknya @sditicma.official, mereka mengklarifikasi bahwa pemilik akun itu bukan orangtua siswa.

Namun demikian, mereka membenarkan adanya dugaan kejadian itu.

Dikatakan, saat ini pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pandeglang. 

"Untuk menjaga keamanan dan ketenangan bersama, sekolah telah menghentikan seluruh aktivitas sopir tersebut," terangnya. 

Lebih lanjut, pihak sekolah meminta para orangtua siswa untuk mempercayai kasus yang tengah berproses di kepolisian. 

"Mohon dukungan dan kerja sama seluruh orangtua untuk tetap tenang serta mempercayakan proses hukum ini," tandasnya. 

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat masih belum bisa dikonfirmasi ulang tentang progres kasus tersebut. 

Sumber: harianmassa

Komentar