Khamenei juga menyoroti serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar beberapa waktu lalu. Serangan tersebut merupakan tanggapan atas aksi militer Amerika Serikat bulan lalu yang menargetkan sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran.
“Pangkalan yang diserang Iran merupakan pangkalan regional Amerika yang sangat sensitif dan pukulan yang lebih besar dapat dijatuhkan kepada AS dan negara-negara lain,” ujar Khamenei.
Dalam konteks diplomatik, Iran saat ini berada di bawah tekanan internasional untuk menyetujui kesepakatan nuklir baru sebelum batas waktu akhir Agustus.
Jika tidak tercapai, negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris mengancam akan mengaktifkan mekanisme snapback yang akan memberlakukan kembali seluruh sanksi internasional berdasarkan perjanjian nuklir 2015, atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Namun, parlemen Iran melalui sebuah pernyataan resmi pada hari yang sama menyatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat kecuali semua prasyarat Iran terpenuhi. Pernyataan ini dipublikasikan oleh Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA).
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Geser Ellison, Pendiri Google Larry Page Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dijebloskan ke Penjara Usai Jalani Tahanan Rumah
48 WNI Ditangkap dalam Operasi Besar-besaran Online Scam di Myanmar
Trump Siap Tawarkan F-35 dan Ajak Arab Saudi Jalin Hubungan dengan Israel