"Intinya datang ke sini mengirimkan barang bukti. Apa yang diunggah di medsos itu bukan hoaks, tapi memang benar. Plester itu ada, dan bukti gorengan tahu masih kami simpan," jelas Andri.
Atas kejadian itu, Andri mengatakan, pihak SPPG telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga.
"Tadi juga pihak SPPG meminta maaf kepada kami, dan kami secara terbuka memaafkan itu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua SPPG Cigunung Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi mengaku tak tahu ada plester luka di dalam tahu goreng pada menu di dapurnya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.
"Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," kata Hana.
Hana juga mengakui kurangnya pengawasan saat kejadian berlangsung, terutama terkait kondisi relawan yang mengalami luka atau kelelahan.
Dengan kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi, agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Tentu ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan agar lebih ketat dalam pengawasan proses penyajian MBG," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan kondisi para relawan saat proses penyajian MBG.
"Ke depan, kami akan menekankan pentingnya prosedur keselamatan. Tidak boleh ada relawan yang melepas APD, terutama saat bekerja. Kami juga akan lebih teliti dalam proses quality control di dapur," tandasnya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026