Mahfud MD Soroti Jaminan Rahasia Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Nilai Bengkak, KPK Diminta Usut

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 03:50 WIB
Mahfud MD Soroti Jaminan Rahasia Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Nilai Bengkak, KPK Diminta Usut

Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti alih mitra kerja sama dari Jepang ke China dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Mahfud menilai peralihan kerjasama ini, yang diiringi kenaikan nilai proyek, memancing kecurigaan publik.

"Dulu kok tiba-tiba pindah ke Cina? Dulu tidak dipersoalkan, harganya begitu tinggi kok mau saja? Jangan-jangan ini ada main? Kan gitu," kata Mahfud MD dalam tayangan YouTube Forum Keadilan TV, Kamis (31/10/2025).

Klausul Rahasia dan Jaminan dalam Kontrak China

Mahfud mengungkapkan temuan studi dari Deutsche Welle, Jerman, pada 31 Maret 2021, yang menganalisis 142 perjanjian kontrak China dengan 24 negara berkembang. Studi tersebut mengungkap dua poin kunci dalam kontrak-kontrak China:


  • Kerahasiaan Isi Kontrak: Isi perjanjian dirahasiakan dari publik.

  • Pemberian Agunan: Negara peminjam wajib menyerahkan agunan atau jaminan berharga yang dokumennya hanya disimpan oleh China.

Mahfud mempertanyakan jaminan apa yang diberikan pemerintah Indonesia kepada China untuk proyek Whoosh. Ia menekankan bahwa dokumen perjanjian proyek ini sulit diakses, padahal tidak termasuk dalam kategori rahasia negara.

"Kita tidak tahu, apakah Indonesia memberi jaminan itu. Misalnya, seperti yang disebut Pak Agus Pambagio, Sri Lanka itu jaminannya kan pelabuhannya. Terus diambil China karena gagal bayar," papar Mahfud.

Risiko Gagal Bayar dan Tuntutan untuk KPK

Mahfud membenarkan adanya kemungkinan China akan mengambil alih aset jaminan jika Indonesia gagal membayar utang proyek Whoosh. Bahkan, perubahan hukum yang signifikan di Indonesia bisa dianggap sebagai wanprestasi oleh China.


Halaman:

Komentar