Mahfud MD Soroti Jaminan Rahasia Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Nilai Bengkak, KPK Diminta Usut

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 03:50 WIB
Mahfud MD Soroti Jaminan Rahasia Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Nilai Bengkak, KPK Diminta Usut

Oleh karena itu, Mahfud menilai penyelidikan dugaan korupsi di proyek Whoosh harus dimulai dengan mengusut dokumen kesepakatan Indonesia dengan China. Ia mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencari dan memeriksa dokumen perjanjian kontrak tersebut.

"Dokumen itu harus dicari lebih dulu oleh KPK, baru cari orang-orang yang terlibat," tutur Mahfud.

Sejarah Kontroversial Alih Mitra Whoosh: Jepang vs China

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung awalnya adalah gagasan Jepang sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jepang melalui JICA telah melakukan studi kelayakan dan menawarkan investasi sebesar 6,2 miliar dollar AS dengan skema Government-to-Government (G2G), bunga pinjaman sangat rendah 0,1%, dan tenor 40 tahun.

China kemudian muncul dengan tawaran yang berbeda:


  • Nilai investasi awal lebih murah: 5,5 miliar dollar AS.

  • Skema Business-to-Business (B-to-B) dengan komposisi saham 60% Indonesia (konsorsium BUMN) dan 40% China.

  • Diklaim tidak membebani APBN dan terbuka pada transfer teknologi.

Pemerintah Indonesia akhirnya memilih proposal China, yang kemudian justru mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Biaya proyek membengkak dari 6,07 miliar dollar AS menjadi 7,2 miliar dollar AS. Sebanyak 75% dari total investasi ini dibiayai oleh pinjaman dari China Development Bank.

Dampak Finansial dan Beban Utang Whoosh

Pembiayaan proyek Whoosh memberikan tekanan keuangan yang signifikan, terutama bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai lead konsorsium BUMN. Konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menaungi kepemilikan Indonesia mencatat kerugian senilai Rp1,625 triliun pada semester I-2025. PT KAI menanggung porsi kerugian terbesar, yakni Rp951,48 miliar.

Beban operasional dan cicilan utang proyek Whoosh menjadi tantangan berat bagi kelangsungan finansial BUMN yang terlibat.


Halaman:

Komentar