Ia juga mendorong pemerintah agar lebih transparan dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan sosial, serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.
“Pemerintah jangan hanya fokus pada angka statistik, tetapi pastikan kebijakan benar-benar menyentuh dan mengubah kehidupan masyarakat miskin. Penguatan data tunggal sosial nasional dan ekonomi nasional (DTSEN) dan kolaborasi lintas kementerian menjadi kunci penting,” tegasnya.
Maman berharap dengan kerja keras dan keberpihakan yang nyata kepada rakyat kecil, Indonesia bisa mencapai target pengurangan angka kemiskinan yang lebih signifikan dalam waktu dekat.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono sebelumnya mengungkap, jumlah angka kemiskinan itu turun 0,2 juta jika dibanding September 2024.
Dari sisi persentase, jumlah penduduk miskin terhadap total penduduk pada Maret 2025 mencapai 8,47 persen. Jika dibandingkan dengan September 2024 turun sebesar 0,1 persen
Menurut Ateng, profil kemiskinan Maret 2025 dihitung berdasarkan survei sosial ekonomi nasional atau Susenas Maret 2025. Susenas dilakukan setiap tahun dua kali yaitu Susenas Maret dan Susenas September
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Wacana Budi Arie Masuk Gerindra Disebut Drama Settingan Jokowi, Enteng Dimentahkan Dasco
Prabowo Ksatria Ambil Alih Beban Utang Whoosh
Relawan Kesehatan Bakal Geruduk Kemenkes Tuntut Perpres 82/2018 Dicabut
Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Dipulihkan MKD