Sejak membuat posting-an itu, Antatico menerima ancaman pembunuhan, tetapi mengabaikan dengan menyebutnya hanya candaan.
“Dia kembali memberi tahu kami bahwa dia menerima ancaman pembunuhan lagi, tapi dia hanya tertawa. Kami menganggapnya enteng, mengira itu hanya untuk membungkam, untuk menakut-nakuti,” kata rekan mendiang, Percival Batar.
NIA Wilayah 10 mengutuk pembunuhan tersebut dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Antatico.
Pernyataan dari badan tersebut mengonfirmasi investigasi sedang berlangsung, bekerja sama dengan pihak berwenang.
"NIA Wilayah Utara Mindanao tidak menoleransi segala bentuk penyimpangan dalam pelaksanaan program dan proyeknya. Kami tetap berkomitmen untuk menegakkan prinsip-prinsip transparansi, integritas, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik," bunyi pernyataan NIA.
Pembunuhan tersebut juga memicu kemarahan dan seruan investigasi menyeluruh terhadap korupsi yang terkait dengan proyek pengendalian banjir dan irigasi
Sumber: inews
Artikel Terkait
Geser Ellison, Pendiri Google Larry Page Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dijebloskan ke Penjara Usai Jalani Tahanan Rumah
48 WNI Ditangkap dalam Operasi Besar-besaran Online Scam di Myanmar
Trump Siap Tawarkan F-35 dan Ajak Arab Saudi Jalin Hubungan dengan Israel