MULTAQOMEDIA.COM -Pernyataan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding yang bakal menerapkan konsep kelas migran di Sekolah Rakyat, menuai kritik.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menegaskan, jika Sekolah Rakyat dilatih bahasa dan pengetahuan tentang negara-negara potensial seperti Jepang, Korea, Eropa, dan Jerman, dalam bentuk ekstrakurikuler sejak kelas 1, maka Sekolah Rakyat terkesan hanya diorientasikan mencetak pekerja migran.
“Penegasan Karding tersebut mengesankan Sekolah Rakyat Menengah Atas seolah dìsiapkan untuk menjadi migran. Hal ini tentu tidak sejalan dengan tujuan didirikan sekolah rakyat,” kata Jamiluddin Ritonga kepada RMOL, Senin 18 Agustus 2025.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati